Tap To Call 08001701313

Select a Country

Find a Dealer in your Area

Find a Dealer

When you need a smart, dependable dealer, count on our team of independent professionals for your heating, cooling and water heating needs.
Blog
Blog
Blog
Blog

Cara Mengurangi Emisi Karbon di Rumah Anda

| Thursday July 17, 2025
mengurangi emisi karbon di rumah

Emisi karbon dari rumah tangga sering kali tak disadari, padahal dampaknya nyata terhadap lingkungan. Langkah mengurangi emisi karbon di rumah mulai dari penggunaan listrik dengan bijak hingga ubah kebiasaan membuang sampah, semua bisa berkontribusi pada pengurangan gas rumah kaca.

Artikel ini membahas cara-cara praktis mengurangi emisi karbon di rumah serta contoh aktivitas harian yang menjadi sumber utamanya. Langkah kecil yang Anda lakukan hari ini dapat membawa perubahan besar bagi bumi esok hari.

Temukan Water Heater Ideal untuk Rumah atau Bisnis Anda!

Tips Mengurangi Emisi Karbon di Rumah

Mengurangi emisi karbon bukan hanya tanggung jawab industri besar. Rumah tangga juga memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Berikut beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi emisi karbon dari rumah, tanpa harus mengubah gaya hidup:

1. Gunakan Lampu Hemat Energi

Mengganti lampu pijar dengan lampu LED adalah langkah sederhana yang memberikan dampak besar. Lampu LED membutuhkan energi jauh lebih sedikit dan memiliki usia pakai lebih panjang. Dengan begitu, konsumsi listrik berkurang dan emisi karbon dari pembangkit listrik juga bisa ditekan.

2. Maksimalkan Cahaya Alami

Bukalah tirai di pagi hari dan manfaatkan cahaya matahari untuk menerangi ruangan. Selain menciptakan suasana rumah yang lebih hangat, cara ini mengurangi ketergantungan pada lampu listrik saat siang hari. Dengan begitu, penggunaan energi berkurang tanpa mengurangi kenyamanan.

3. Matikan Peralatan Elektronik Saat Tidak Digunakan

Banyak perangkat elektronik tetap menyedot daya walau dalam mode standby. Biasakan untuk mencabut kabel charger, mematikan televisi dari sumber listrik, serta tidak membiarkan kipas atau AC menyala di ruangan kosong. Langkah kecil ini membantu efisiensi energi dan menurunkan emisi karbon.

Baca Juga: Pemanas Air Rendah Emisi Karbon Rheem untuk Bisnis dan Lingkungan

4. Gunakan Perangkat Elektronik Berlabel Energi Efisien

Periksa label efisiensi energi sebelum membeli perangkat baru seperti kulkas, mesin cuci, atau AC. Perangkat dengan label energi yang baik menunjukkan bahwa alat tersebut menggunakan daya secara efisien. 

5. Kurangi Konsumsi Air Panas

Memanaskan air membutuhkan energi besar, apalagi jika sumber dayanya berasal dari listrik atau gas. Untuk mengurangi emisi, cobalah menggunakan air suhu ruang saat mencuci tangan atau mandi, terutama di siang hari. Anda juga bisa atur suhu air agar tidak terlalu panas demi mengurangi kebutuhan energi pemanasan.

6. Kelola Sampah Organik dan Anorganik

Jangan membuang semua jenis sampah dalam satu tempat. Pisahkan sampah organik yang dapat dijadikan kompos dari sampah anorganik yang bisa didaur ulang. Dengan manajemen sampah yang tepat, Anda membantu menekan gas metana yang dihasilkan dari penumpukan limbah di tempat pembuangan akhir.

7. Tanam Pohon dan Tanaman Hias

Pepohonan dan tanaman berfungsi sebagai penyerap karbon alami. Anda bisa mulai dari hal kecil seperti menanam tanaman hias di dalam rumah atau membuat taman kecil di halaman. Selain mempercantik rumah, udara jadi lebih segar dan kandungan karbon bisa ditekan secara alami.

Baca Juga: 5 Prinsip Teknologi Ramah Lingkungan dan Contoh Implementasinya

Apa Saja Contoh Karbon di Rumah?

Sering kali, banyak orang tak sadar bahwa aktivitas harian di rumah menyumbang emisi karbon yang cukup besar. Padahal, emisi dari rumah tangga secara kolektif berdampak nyata pada lingkungan. Berikut ini 5 contoh utama penyumbang karbon di rumah Anda:

1. Pemanas Air Listrik atau Gas Konvensional

Pemanas air yang menggunakan listrik dari PLN atau bahan bakar gas menghasilkan karbon dioksida dalam jumlah besar. Proses pembakaran gas maupun konsumsi energi listrik dari pembangkit berbahan fosil adalah kontributor utama jejak karbon dalam rumah tangga. Padahal, pemakaian air panas merupakan salah satu rutinitas yang cukup sering dilakukan.

2. Penggunaan Pendingin Udara Berlebihan

AC yang menyala sepanjang hari menyedot listrik dalam jumlah besar. Selain itu, beberapa tipe pendingin udara masih menggunakan refrigeran yang berpotensi merusak lapisan ozon. Pola hidup yang terlalu bergantung pada pendingin udara tanpa pengaturan cerdas akan meningkatkan emisi secara signifikan.

3. Konsumsi Listrik dari Peralatan Rumah Tangga

Lampu, televisi, mesin cuci, dan peralatan dapur seperti oven listrik atau rice cooker semuanya menggunakan energi. Jika sumber listriknya berasal dari pembangkit berbahan fosil, maka setiap penggunaan perangkat ini menyumbang karbon. Bahkan perangkat dalam mode standby pun tetap menarik daya yang bisa diakumulasikan sebagai emisi karbon tahunan.

4. Pembakaran Sampah Rumah Tangga

Beberapa rumah masih membakar sampah di halaman belakang atau menggunakan tungku tradisional untuk memasak. Praktik ini menghasilkan karbon hitam, karbon monoksida, serta partikel-partikel berbahaya yang mencemari udara dan berdampak buruk bagi kesehatan dan lingkungan.

Baca Juga: 13 Tips Memulai Gaya Hidup Ramah Lingkungan dan Manfaatnya

5. Penggunaan Kendaraan Pribadi Secara Rutin

Meski tidak terjadi langsung di dalam rumah, aktivitas keluar-masuk menggunakan kendaraan berbahan bakar minyak turut menyumbang karbon dari rumah tangga. Apalagi jika kendaraan digunakan untuk perjalanan singkat yang bisa diganti dengan berjalan kaki atau bersepeda.

6. Konsumsi Produk Sekali Pakai

Kemasan makanan, botol plastik, hingga kantung belanja sekali pakai umumnya berakhir di tempat sampah dan berkontribusi pada pencemaran lingkungan. Proses produksi dan distribusi produk sekali pakai juga menghasilkan emisi karbon dalam jumlah besar, meski penggunaannya hanya berlangsung sebentar.

Beralih ke Solar Water Heater Rheem: Langkah Nyata Menuju Rumah Rendah Emisi

Mengurangi emisi karbon di rumah tidak selalu memerlukan perubahan besar. Dari kebiasaan kecil seperti mematikan lampu hingga memilih perangkat ramah lingkungan, setiap langkah memberikan kontribusi berarti untuk masa depan yang lebih bersih dan sehat. Rumah yang rendah emisi bukan hanya baik untuk lingkungan, tetapi juga mencerminkan kepedulian Anda terhadap kualitas hidup jangka panjang.

Untuk memenuhi kebutuhan air panas sekaligus menekan emisi karbon, Anda dapat mempertimbangkan Rheem Solar Panel Water Heater Stainless Steel Indirect. Produk ini dirancang dengan sistem pemanasan tidak langsung (indirect heating system) menggunakan cairan Coolblend yang bersirkulasi secara alami (thermosyphon) dari panel kolektor ke dalam heat exchanger untuk memanaskan air dalam tangki.

Selain itu, Rheem Jual Water Heater Rumah Tangga & Komersial yang sudah menjalani 100 persen quality control. Hal ini memastikan Anda mendapatkan produk yang aman, tangguh, dan andal untuk penggunaan jangka panjang. Ambil langkah nyata untuk lingkungan yang lebih baik.

Cari Water Heater Terbaik untuk Rumah dan Bisnis Anda?

Yuk, mulai langkah kecil dari rumah Anda! Kunjungi Rheem atau distributor resmi DVS World. Temukan teknologi water heater berkualitas tinggi yang dirancang untuk era baru yang lebih efisien dan rendah emisi.

Related Posts

Dengan terus menggunakan situs web ini, Anda menyetujui penggunaan cookie kami. Untuk informasi lebih lanjut, lihat Pernyataan Privasi kami.

Setuju